Sejarah Kopi: Dari Bumi Ethiopia Hingga Jadi Teman Setia Kita

Menurut catatan sejarah, tanaman kopi pertama kali ditemukan di dataran tinggi Ethiopia, Afrika Timur (Henehan, 2019). Ada legenda menarik soal awal mula penemuan kopi ini. Konon, seorang gembala bernama Kaldi memperhatikan kambing-kambingnya yang tiba-tiba jadi lebih aktif setelah memakan buah/biji kopi. Nah, Kaldi kemudian mencoba meminum rebusan biji kopi dan merasakan efek energinya.

Kopi Kemudian Menyebar ke Dunia Arab

Dari Ethiopia, budidaya kopi mulai menyebar ke wilayah Arab pada abad ke-15 (Pendergrast, 2010). Di sana, kopi langsung diterima dengan baik, terutama di kalangan cendekiawan dan masyarakat terpelajar. Biji kopi Ethiopia pun lalu diekspor ke berbagai negara Timur Tengah dan Eropa.

Kopi Masuk ke Eropa dan Menjadi Tren

Beberapa abad kemudian, kopi akhirnya tiba di Eropa pada abad ke-17 dan langsung menjadi minuman populer di kalangan bangsawan dan kaum terpelajar (Anthony, 2016). Salah satu negara pelopor dalam budidaya kopi di luar Ethiopia adalah Belanda, yang mengembangkannya di wilayah jajahan Hindia Belanda (Indonesia sekarang).

Kopi Menyebar ke Benua Amerika dan Asia

Seiring waktu, budidaya dan konsumsi kopi semakin meluas ke benua Amerika dan Asia juga. Di Amerika Latin, kopi malah jadi komoditas ekspor utama bagi negara-negara seperti Brazil, Kolombia, dan Meksiko (Pendergrast, 2010). Sementara itu, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia.

Nah, itulah perjalanan kopi yang begitu menakjubkan dari awal penemuannya di Ethiopia hingga jadi minuman favorit banyak orang di seluruh dunia saat ini. Siapa sangka, ya, minuman yang kita nikmati tiap hari ini punya sejarah panjang dan menarik seperti ini?

Sumber:

• Henehan, B. (2019). The Story of Coffee. New York: Riverhead Books.
• Pendergrast, M. (2010). Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World. New York: Basic Books.
• Anthony, J. (2016). The Rise of Coffee: A Global History. London: Reaktion Books